• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Belajar Dari Elia di Sungai Kerit

Ayat Bacaan: 1 Raja-raja 17:1-6

Pada waktu Elia di sungai Kerit, sesuatu yang indah terjadi, yaitu sementara di tempat lain tidak ada air, tetapi di sungai itu tetap ada air. Juga, sementara di tempat lain tidak ada makanan, tetapi di sungai Kerit ada makanan. Tuhan memerintahkan burung gagak untuk mengirim roti dan daging. Tentu ini tidak masuk akal, tetapi Elia mengalaminya. Di sungai Kerit ini, Elia mendapatkan semua yang ia butuhkan sementara di tempat lain mengalami kesukaran.
Tetapi mulai, 1 Raja -raja 17:7 sungai Kerit itu mulai kering. Situasi yang dialami Elia menjadi buruk. Ini membuktikan bahwa bukan orang lain saja yang mengalami keburukan, tetapi Elia juga mengalaminya. Di sini, tidak ada yang bisa diandalkan Elia, dan dia harus mengandalkan Tuhan saja. Seringkali kita dijinkan apa yang kita andalkan tiba-tiba menjadi kering. Untuk itu, biarlah kita mengikuti teladan Elia, walaupun sungai Kerit mulai kering, tetapi dia tidak pernah putus asa karena ia memiliki Tuhan. Waktu Elia menghadapi sungai Kerit yang kering, Tuhan memberikan perintah-Nya kepada Elia. Instrusksi ini diberitahukan juga kepada kita agar mendapatkan kelepasan yang besar. Tuhan yang sama akan memberikan kelepasan yang besar kepada kita

Mari kita lihat apa yang dilakukan Elia
Pertama, Elia taat perintah Tuhan untuk melangkah (1 Raja-raja 17:8)
Seringkali pada waktu “sungai Kerit’ kita menjadi kering kita putus asa dan tidak berbuat apa-apa. Ini merupakan kesalahan besar. Pada waktu Elia mengalami “sungai Kerit yang kering” ia taat perintah Tuhan dan melangkah. Sungai kerit bagi Elia pada waktu itu adalah “zona nyamannya” tetapi Tuhan memerintahkan untuk meninggalkan zona nyaman tersebut. Banyak orang yang mengalami sungai kering dan hanya diam di tempat dan menyesali keberadaannya sehingga keadaannya tidak berubah. Untuk itu tinggalkan zona nyaman kita dan datang ke rumah Tuhan dan hidup kita akan berubah. 1 Raja-raja 17:9 berkata, “"Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan." Perlu ketaatan agar dapat mengubah situasi yang buruk yang kita alami. Dengan apa kata firman Tuhan dan selanjutnya kita harus mentaati-Nya.

Kedua, Elia tidak takut (1 Raja-raja 17:9)
Elia sebenarnya banyak memiliki alasan untuk takut. Elia di perintahkan pergi ke Sarfat yang adalah termasuk wilayan Sidon. Antara Kerit dan Sarfat cukup jauh dan sangat tidak nyaman. Bukan hanya itu saja, raja Sidon adalah orang tua Isebel yang adalah orang yang akan membunuh dia. Lalu, Elia juga disuruh tinggal di Sidon. Sebenarnya Elia memiliki alasan untuk takut akan situasi yang buruk, orang yang dihadapinya dan juga tempat di mana ia akan tinggal. Elia tetap taat melangkah dan dia tidak merasa takut. Hari-hari ini, ketakutan banyak melanda orang. Banyak orang yang mengambil jalan pintas dengan jalan bunuh diri. Jangan takut! Elia tetap percaya kepada Allah.
Jangan sampai terbersit di pikiran untuk melakukan bunuh diri karena itu merupakan jalan menuju neraka. Di Jepang, orang yang mati bunuh diri sebanyak 32.143 orang. Ini membutkikan bahwa banyak orang mengalami ketakutan. Saat Elia mengalami sungai Kerit yang kering, ia tidak salah dalam melangkah, tetapi ia percaya akan jalan Tuhan dan keajaiban Tuhan.

Ketiga, Elia mencari berkat dan dengan cara Tuhan (1 Raja-raja 17:9)
Tuhan memerintahkan Elia pergi ke janda Sarfat dan selanjutnya Tuhan memberitahukan apa yang harus dilakukan Elia. Elia mengikuti cara Tuhan. Melalui janda Sarfat yang sangat sederhana ternyata Tuhan menyatakan perkara yang luar biasa. Musa melakukan perkara-perkara besar hanya dengan tongkat yang sederhana saja. Tetapi melalui hal yang sederhana, Tuhan dapat melakukan perkara yang besar dan hasil yang luar biasa. Daud, dengan menggunakan batu kecil dapat melakukan perkara besar dengan mengalahkan Goliat. Dengan lima roti dan dua ekor ikan, Tuhan Yesus dapat memberi makan 5000 orang lebih.
Untuk itu, saat “sungai Kerit” kita kering, carilah berkat dengan cara Tuhan. Memang dunia pasti menawarkan caranya untuk mendapatkan berkat. Adam, diberi jodoh oleh Tuhan pada waktu ia tidur. Jadi Adam mendapatkan jodoh dengan cara Tuhan. Jangan pernah mencoba cara dunia untuk mendapatkan berkat. Memang dunia bisa memberi segala kekayaan dan jabatan. Saat Yesus dicobai di padang gurun, Yesus menolak apa yang iblis tawarkan (Lukas 4:1-13). Jangan mau tergoda dengan apa yang iblis tawarkan. Allah akan membuka jalan pada waktu nampak tidak ada jalan. Memang pikiran kita terbatas. Untuk itu yang kita perlukan bukan berpikir lagi, tetapi mukjizat Tuhan.

Keempat, Elia merendahkan hati (1 Raja-raja 17:9)
Elia datang meminta kepada seorang janda yang miskin. Kalau kita masuk dalam sungai Kerit yang kering jangan ada gengsi atau kesombongan dalam diri kita. Lukas 14:11 berkata, “Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Kalau kita merunduk, ketahuilah jalan orang itu pasti naik. Kalau orang kaya sombong pasti akan mengalami jalan yang menurun.

Kelima, Elia melayani Tuhan (1 Raja-raja 17:13)
Saat sungai Kerit kering, Elia tetap melayani Tuhan. Elia menghibur dengan perkataan-perkataan yang dari Tuhan. 1 Raja-raja 17:14 berkata, “Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Elia melayani bukan dari kelimpahannya. Elia sendiri pada waktu itu tidak memiliki banyak keberanian, tetapi ia berkata, “jangan takut.” Ia juga saat itu tidak memiliki banyak pengharapan, tetapi ia berkata kepada janda Sarfat untuk tetap percaya kepada Tuhan. Janda tersebut juga memberi bukan dari kelimpahan. Tetapi mereka sama -sama melayani Tuhan dan akhirnya menerima hasil yang luar biasa.

Kita harus percaya kepada janji Tuhan karena Allah memiliki keahlian untuk mengubah kekacauan menjadi keindahan. (Baca: Yeremia 31:3-4; Markus 7:37)

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP