• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Saat Untuk Memberi

Salah satu pesan terakhir sebelum Yesus terangkat kesurga ada dalam Yohanes 21:15 ketika IA bercakap-cakap dengan Simon Petrus dan menanyakan kesungguhan kasihnya Simon kepada Yesus.

Yoh 21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (NIV: “Feed my Lambs.”)

Yoh 21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (NIV: "Take care of my sheep.")

Yoh 21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku. (NIV: “Feed my Sheeps.”)

Simon Petrus salah seorang dari Murid pada lapir pertama yang dekat dengan Tuhan Yesus, dan juga merupakan gambaran Gereja Tuhan, dan pertanyaan yang ditujukan Yesus kepada Petrus juga bermaksud kepada gereja Tuhan.

Kasih dan Memberi.
Dalam percakapan ini saya melihat sebuah korelasi antara mengasihi Tuhan Yesus dan “memberi makan” domba-dombaNya. Dalam hal ini juga dapat dipilah menjadi dua makna, secara rohani dan literal. Secara rohani bermaksud pada memberi makanan secara rohaniah, seperti firman Tuhan, nubuat, nasehat, tetapi juga tidak terlepas dari makna langsung secara literal yaitu memberi makanan jasmani, hal ini dapat meliputi apa yang disebut pelayanan kebajikan.

Ketika Yesus mengingatkan kita entang Hukum yang utama, IA juga bersamaan berbicara tentang hukum yang sama yang tidak terpisahkan dari yang utama itu, yaitu: mengasihi sesamamu manusia. Dan sebagai tanda kita mengasihi Tuhan Yesus pada konteks kedua pasal diatas mengarah pada memberi makanan secara rohani tetapi juga tidak mengabaikan memberi makanan secara jasmani.

Dalam Matius 7:21 Yesus menjelaskan bahwa yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah orang yang melakukan kehenda Bapa.
Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (baca juga ay. 22-23)

Selain berjalan dalam rupa-rupa karunia dalam pelayanan, kita melihat ada bahagian yang tidak bisa diabaikan untuk dilakukan oleh gereja Tuhan, yaitu melakukan kehendak Bapa, nah.. Kehendak Bapa yang manakah yang akan kita lakukan (?)

Mat 25:(31-40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Pada ayat diatas dimaksudkan pada pelayanan kepedulian terhadap orang-orang yang disebut ‘hina’ (miskin, sakit, terpenjara, terbuag, dlsb), dan apa yang kita lakukan bagi mereka sama halnya dengan melakukan kepada Yesus.

Ul 15:7 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu
Ul 15:10 Engkau harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita, apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu, akan memberkati (‘akan’ – hukum sebab akibat) engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.
Ul 15:11 Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."

Beberapa Prinsip yang perlu diketahui dalam hal pelayanan kebajikan ini:

Luk 18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang harus kaulakukan: juallah segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Pertama: Janganlah kita berfikir bahwa kita sedang menolong mereka, Sebab kadang kita berfikir bahwa kita pun perlu ditolong, dan pada saat itulah kita berhenti menolong, tetapi kita harus berfikir bahwa memberi kepada orang miskin adalah untuk menolong diri kita sendiri untuk masuk Kerajaan Allah.

Kedua: Gal.6:10 "Karena itu selama masih ada kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada semua orang..", bahwa akan tiba masanya tidak ada lagi kesempatan untuk melakukan hal ini, sebab itu mengapa harus menunda?

Ketiga: Gal 6:9 di dalam kita berbuat baik dan memberi, ada satu kendala yang mungkin bisa menghalangi kita akhirnya tidak bisa berbuat baik yaitu hati yang jemu. Maka Paulus mengingatkan "...janganlah jemu-jemu berbuat baik." Paulus minta jemaat untuk belajar memberi kepada semua orang selama ada kesempatan di dalam hidup kita menyalurkan sesuatu kepada orang lain.

Faktor Penyebab Jemu: Mungkin saja sebagai pemberi yang akhirnya jemu menjadi berkat dan tidak memberi kepada orang lain karena beberapa alasan. (1) saya berpikir yang saya beri ini tidak mendatangkan efek dan perubahan apa-apa, seperti membuang setitik air ke lautan, jadi buat apa memberi? (2) Kita sendiri menyadari kita memiliki sumber daya yang terbatas adanya. Sebanyak-banyaknya yang kita miliki kita tetap terbatas. (3) Karena dia tidak berterima kasih kepada kita. Dasar pemberian kita harusnya di dorong bukan oleh factor demikian, melainkan kesadaran akan anugera yang telah Yesus berikan kepada setiap kita dan sebagai penyataan kasih kita kepada Yesus.

Keempat: Memberi Dengan Sukacita. 2 Korintus 9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Mengapa Allah ingin kita memberi dengan sukacita dan tanpa paksaan bukannya sebuah kewajiban? Jawabannya sangat sederhana:

a. Karena Allah tidak butuh pemberian Anda.
b. Kita memberi karena kita telah menerima berkat dari Tuhan.
c. Bentuk ungkapan syukur.
d. Memberi mengajarkan kita untuk bermurah (Karakter-Nya).

Mari bersukacita bukan karena berkat yang akan Anda terima ketika memberi, namun bersukacitalah karena bisa menjadi berkat dengan memberi apa yang telah Anda terima.

Kelima. Kebahagiaan Diperoleh dari Memberi.

Ilustrasi:

Kisah ini bercerita tentang seorang wanita cantik bergaun mahal yang mengeluh kepada psikiaternya bahwa dia merasa seluruh hidupnya hampa tak berarti.
Maka si psikiater memanggil seorang wanita tua penyapu lantai dan berkata kepada si wanita kaya," Saya akan menyuruh Mary (tukang sapu) di sini untuk menceritakan kepada anda bagaimana dia menemukan kebahagiaan. Saya ingin anda mendengarnya."

Si wanita tua meletakkan gagang sapunya dan duduk di kursi dan menceritakan kisahnya: "OK, suamiku meninggal akibat malaria dan tiga bulan kemudian anak tunggalku tewas akibat kecelakaan. Aku tidak punya siapa-siapa. aku kehilangan segalanya.

Aku tidak bisa tidur, tidak bisa makan, aku tidak pernah tersenyum kepada siapapun, bahkan aku berpikir untuk mengakhiri hidupku. Sampai suatu sore seekor anak kucing mengikutiku pulang. Sejenak aku merasa kasihan melihatnya.
Cuaca dingin di luar, jadi aku memutuskan membiarkan anak kucing itu masuk ke rumah. Aku memberikannya susu dan dia minum sampai habis. Lalu si anak kucing itu bermanja-manja di kakiku dan untuk pertama kalinya aku tersenyum.

Sesaat kemudian aku berpikir jikalau membantu seekor anak kucing saja bisa membuat aku tersenyum, maka mungkin melakukan sesuatu bagi orang lain akan membuatku bahagia. Maka di kemudian hari aku membawa beberapa biskuit untuk diberikan kepada tetangga yang terbaring sakit di tempat tidur. Tiap hari aku mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada setiap orang. Hal itu membuat aku bahagia tatkala melihat orang lain bahagia. Hari ini, aku tak tahu apa ada orang yang bisa tidur dan makan lebih baik dariku. Aku telah menemukan kebahagiaan dengan memberi."

Ketika si wanita kaya mendengarkan hal itu, menangislah dia. Dia memiliki segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang namun dia kehilangan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang, yaitu: Kebahagiaan (dikutip dari ‘kisah-kisah inspiratif’)

Mzm 41:2-4
Mzm 41:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (41-2) Berbahagialah orang yang memperhatikan orang lemah! TUHAN akan meluputkan dia pada waktu celaka. Mzm 41:2 (41-3) TUHAN akan melindungi dia dan memelihara nyawanya, sehingga ia disebut berbahagia di bumi; Engkau takkan membiarkan dia dipermainkan musuhnya! Mzm 41:3 (41-4) TUHAN membantu dia di ranjangnya waktu sakit; di tempat tidurnya Kaupulihkannya sama sekali dari sakitnya.

Tuhan Yesus Memberkati

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang artikel ini.

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP