Kunci 'Kepuasan'
Hari hari ini manusia hidup dalam ketidak puasan; ada saja yang membuat manusia merasa tidak puas atau merasa tidak cukup. Sekarang demonstrasi ada dimana-mana dan sudah menjadi hal yang wajar dan biasa. Demonstrasi adalah bukti ketidak puasan seseorang, kelompok akan keputusan atau keadaan tertentu.
Survei tahun 2005: Jumlah penduduk dunia yang merasa puas dengan hidup mereka hanya 12% dari milyardan orang dan persentase terbanyak itu di dapat dari negara Finlandia. Kita jarang mendengar ada demo, bencana disana, angka kriminal dan korupsi sangatlah kecil, ini adalah negara yang stabil.
Survei ini menunjukkan bahwa kepuasan menjadi hal yang 'langka'. Dalam surat Paulus kepada Jemaat di Filipi mengajar kita bagaimana memiliki rasa puas, tanpa harus ke Finlandia.
Filipi 4:11-13. 11 Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. 12 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. 13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Pada ayat 11. Paulus menunjukkan bahwa kepuasan itu bisa dipelajari. "Aku telah belajar," Puas bukanlah otomatis, bukan karena Paulus dalam keadaan baik. Surat kepada Filipi ini ditulis ketika Paulus sedang berada di penjara Roma, bahkan theolog berkata bahwa: " Surat Filipi ini adalah surat Sukacita."
Dalam keadaaan terbelenggu Paulus memberi kita 'kunci sukacita', yaitu: Bukan karena situasi tapi sikap hati, ia belajar, mendidik dirinya bahkan memaksakan dirinya untuk puas, ia tidak menuruti perasaannya, kalau dilihat, banyak alasan untuk Paulus tidak merasa puas (ia sedang di penjara!) Puas tidak otomatis muncul karena keadaan baik dan kekayaan, bukan siatuasi yang baik tetapi sikap hati yang baik. (Untuk mengeluh kita tidak perlu belajar tetapi untuk bersukacita kita perlu belajar dan ini adalah proses pelatihan yang harus dibiasakan setiap hari)
"DARI PADA MENUNGGU KEADAAN MENJADI BAIK DAHULU YANG BELUM TENTU KAPAN DATANGNYA, MENGAPA KITA TIDAK MULAI DARI SEKARANG UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP HATI YANG MENGUCAP SYUKUR."
Daud menjadi pemazmur jauh sebelum ia menjadi raja dan tinggal di istana, ia telah lama membiasakan dirinya bermazmur ketika ia masih ada di padang belantara menggembalakan 2,3 ekor domba ayahnya.
Kepuasan bukan karena situasi tapi sikap hati, bukan karena keadaan tapi karena kebiasaan. orang bahagia bukan karena situasi tertentu tapi karena sikap tertentu.
Ilustrasi:
"Seorang yang sedang mengendarai mobil dalam perjalanan yang jauh di Amerika dan ketika itu sedang hujan lebat, dan dalam perjalanan ditengah hujan lebat ia harus mengisi bahan bakar dan kemuadian ia menepi menuju 'spbu', karena hujan lebat ia meminta petugas yang ada di spbu tersebut untuk mengisi bahan bakar mobilnya (di Amerika biasanya mengisi bahan bakar dilakukan sendiri oleh pengendaranya 'self service') tapi kali ini karena hujan lebat ia meminta petugas tersebut untuk mengisikannya, ia takut basah kuyup.
Kemudian petugas itu datang dan mengisikan bahan bakar mobilnya. Sipengendara bingung melihat sang petugas karena ia mengisi bahan bakar ditengah hujan lebat tetapi sambil senyum-senyum. Setelah selesai mengisi si pengendara membuka sedikit kaca mobilnya dan berkata kepada petugas;
Pengendara: "brur kenapa ngana senyum-senyum, sedang anda basah kuyup?"
Petugas: "sebelum saya bertugas dipom bensin ini, dulunya saya adalah seorang tentara yang ditugaskan di Vietnam. Ditengah-tengah perang yang sedang terjadi, situasi yang buruk, peluru yang mengintai mencari mangsa, lumpur dan tinggal di hutan, saya pernah berkata kepada Tuhan; "sekiranya saya dapat kembali ke Amerika saya akan selalu mengucap syukur." ( Akhirnya sipetugas mantan tentara ini sampai ke Amerika) dan ia berkata kepada si pengendara, apa pun keadaan saya disini itu jauh lebih baik dibandingkan ketika saya ada di Vietnam. sebab itu saya selalu mengucap syukur.
Petugas ini memutuskan untuk "mengucap syukur dalam segala keadaan", bukan karena keadaanya tapi karena keputusannya. Keputusannya diambil bukan ketika ia sampai di Amerika tapi ketika ia masih ada di medan perang. Putuskanlah, latihlah dan biasakanlah untuk mengucap syukur dan merasa puas. Tuhan Yesus memberkati.
Minggu, 18/05/2008. Tabgha, Batam Center.
Jika anda diberkati silahkan Digg! (Klik Logo Digg Kanan Atas Posting)
Jika anda diberkati silahkan Digg! (Klik Logo Digg Kanan Atas Posting)
2 comments:
yups, apalagi saat sekarang ini ditengah keadaan bangsa yang tidak menentu, tentunya tidak membuat anak-anak Tuhan terseret keadaan tersebut. tapi harus tetap bersukacita. Sukacita dan kepuasan bukan karena situasi tapi sikap hati yang dibiasakan untuk bersyukur. God Bless. - Artikel singkat dan menarik...:)
suatu hari hujan deras sekali dan rumah saya kebanjiran, saya pun kelelahan menguras air yang meluap dari kamar mandi saya sementara hujan tidak berhenti juga malah semakin deras, kemdian saya diingatkan mengucap syukur dan saya pun bernyanyi memuji2 Tuhan, alhasil hujannya berhenti dan rumah saya tidak banjir lagi deh..
Post a Comment