• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Menyongsong Tahun 2012, Tahun Perkenanan Tuhan !

Pada tgl 28 September yang lalu setelah jam 6 sore di Israel, yang artinya setelah jam 11 malam di tempat kita, mereka merayakan tahun baru 5772 yang kita sebut dengan “Ayin Bet” (72). Biasanya setiap tahun sejak tahun 2000, saya selalu pergi ke convocation doa di Yerusalem seperti juga pada tahun ini. Convocation Jerusalem House of Prayer for All Nations biasanya dimulai pada waktu tahun baru orang Yahudi. Jadi sejak tahun 2000 hingga hari ini, baru 2 kali saya tidak hadir dalam pembukaannya termasuk yang sekarang ini, tetapi nanti malam saya akan terbang ke sana sebab bagian saya di sana adalah untuk mengimpartasikan pengurapan. Saya tidak bisa hadir dalam pembukaannya karena memang ada doa pengerja dan ini merupakan minggu pertama sehingga saya harus bersama-sama dengan Saudara di tempat ini. Saya minta dukungan doa dari Saudara semua untuk perjalanan saya dan ada sekitar 150 – 200 bangsa-bangsa sedang berkumpul di sana yang mana mereka sedang menunggu suatu impartasi pengurapan. Dan saya percaya hari-hari ini ada sesuatu yang luar biasa.

Saudara, biasanya Tuhan memberikan tuntunan untuk tahun berikutnya dan kebanyakan Tuhan mulai berbicara sekitar bulan sebelas, tetapi kali ini ada sesuatu yang luar biasa dimana untuk tahun 2012 Tuhan sudah membukakan satu tema kepada kita pada waktu 1 hari sebelum tahun baru orang Yahudi yang mereka sebut dengan Rosh Hashanah. Jadi ketika mereka masuk tahun yang baru, mereka akan berkata, “Shana Tova!”.

1 hari sebelum Rosh Hashanah, Tuhan bukakan tema untuk tahun 2012. Tuhan berkata, “Tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan Tuhan!”. Yang percaya mari katakan, “Amin!”.
Saudara, pasti ada waktunya dimana Tuhan akan bicara secara detail akan hal ini, tetapi ada suatu yang luar biasa dengan tahun perkenanan Tuhan sebab disini artinya Tuhan yang berkenan! Tuhan yang mau! Jadi kalau di waktu yang lalu dikatakan bahwa kita harus percaya supaya apa yang kita percayai itu pasti terjadi, tetapi sekarang ada sesuatu yang luar biasa, dimana untuk tahun berikutnya karena ini Tuhan yang mau, meskipun kita ragu-ragu atau sedikit tidak terlalu yakin, maka apa yang Tuhan mau itu akan terjadi!

Mungkin kita yang dalam keadaan sakit bertanya, “Apa iya saya akan sembuh?”, memang manusia penuh dengan kelemahan, termasuk saya dimana kadang-kadang dalam menghadapi sesuatu sempat ragu-ragu, tetapi karena ini tahun perkenanan Tuhan, maka Tuhanlah yang berkenan, Tuhanlah yang mau sehingga tidak ada yang bisa menghalangi! Nanti pada tahun 2012 Saudara akan banyak mengalami apa yang disebutkan dalam 1 Kor 2 : 9, ……"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Amin!

Ayin Bet (72)
Sejak tahun 2009 Tuhan berbicara kepada kita tentang “Ayin” (70) yang mana dalam huruf Ibraninya menyerupai sebuah mata. Dan banyak hamba-hamba Tuhan seluruh dunia serta para nabi yang mendapatkan bahwa itu berbicara tentang mata Tuhan dan mata kita.
Mazmur 32 : 8 berkata, Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
Saya percaya kita semua mau menerima nasehat Tuhan, tuntunan Tuhan dan ajaran Tuhan. Dan itu semua bisa kita tangkap hanya jika mata kita senantiasa tertuju kepada Tuhan Yesus!

Saudara, ini penting! Masuk tahun berikutnya biar mata kita hanya tertuju kepada Tuhan Yesus dan jangan kepada yang lain-lain. Tidak ada yang namanya “mata keranjang”, “mata duitan” apalagi “mata-mata”. Pokoknya mata ini hanya tertuju kepada Tuhan Yesus. Amin!
Oleh sebab itu mari kita berjanji menjelang tahun yang baru ini, “Tuhan, biarlah mataku hanya tertuju pada-Mu!”

“Ayin Bet” (72), “Bet” artinya Bait atau Rumah dan Tuhan memberikan pesan kepada kita melalui 1 Kor 6 : 19 – 20 sbb, 19Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 20Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

Saudara, ada berapa banyak yang mengerti bahwa Roh Kudus ada di dalam kita oleh karena kita percaya kepada Tuhan Yesus? Amin! Apa artinya Roh Kudus di dalam kita? Artinya, tubuh ini miliknya Tuhan Yesus dan bukan milik kita sendiri. Sebab kita sudah dibeli dan harganya sudah lunas dibayar. Jadi, tidak boleh ada orang yang berkata begini, “Tangan…tanganku sendiri! Mulut…mulutku sendiri! Mata…mataku sendiri! Uang...uangku sendiri! Aku bisa pakai semuanya! Aku bisa gunakan sesuka hatiku!”.
Jangan ada yang berkata demikian! Sebab semuanya adalah milik Tuhan, apa pun yang kita lakukan, apa pun yang kita pikirkan, apa pun yang kita kerjakan biarlah semuanya itu menyenangkan hati Tuhan! Dengan demikian artinya kita memuliakan Tuhan dan untuk ke depannya kalau Saudara lakukan seperti itu maka yang yang namanya multiplikasi dan promosi pasti terjadi dalam hidup Saudara. Haleluya!

Kalau Saudara mengerti bahwa tubuh kita adalah rumah-Nya Roh Kudus, maka Saudara akan mengerti bahwa tubuh kita juga adalah :
1. Rumah Roti
“Roti” itu adalah firman Tuhan. Yoh 1 : 1 berkata, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Dia ada di dalam Saudara dan saya! Tubuh kita adalah Rumah Roti atau Rumah Firman atau Betlehem. Tuhan Yesus berkata, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya….” (Yoh 15 : 7).

Saudara, kalau firman Tuhan tinggal di dalam kita maka kesukaan kita adalah firman Tuhan dan kita akan renungkan itu siang dan malam serta melakukannya. Kalau kita dalam kondisi seperti ini, maka apa saja yang kita perbuat pasti berhasil!

2. Rumah Berkat (House of Blessing)
Kalau kita mengerti bahwa tubuh ini adalah rumah Roh Kudus, maka kita juga akan mengerti bahwa tubuh kita adalah “Rumah Berkat” sebab Dia Sang Pemberi berkat terbesar ada di dalam kita semua. Tuhan Yesus memberikan berkat yang luar biasa dan paling besar, yaitu nyawa-Nya dan hidup-Nya buat Saudara dan saya. Dia ada di dalam kita karena itu saya mau beritahu bahwa tidak ada ceritanya kita tidak diberkati! Kita pasti diberkati dan juga menjadi berkat bagi orang lain. Kalau Sang Pemberi Berkat Yang Terbesar itu ada di dalam kita, tidak ada ceritanya tidak diberkati, selain itu kita juga harus menjadi berkat bagi orang lain.

Saya ingat Daud pernah berkata demikian, “….25Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; 26tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat. ” (Mazmur 37 : 25 - 26)

Lukas 6 : 38 berkata, Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Apakah Saudara mau diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain? Oleh sebab itu, berilah! Maka engkau akan diberi. Katakanlah Saudara mau memberi dengan ukuran sebuah gelas, maka Tuhan pun akan mengembalikannya dengan memakai ukuran gelas tersebut. Katakanlah Saudara akan memberi beras, caranya adalah dengan mencedok beras dengan gelas ukuran tersebut sehingga penuh lalu kita berikan beras tersebut. Sekarang perhatikan caranya Tuhan mengembalikan kepada kita; takarannya adalah tetap gelas ukuran tersebut dan katakanlah beras juga yang akan diberikan kepada kita. Tadi firman Tuhan berkata, …..suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu….artinya, Tuhan akan mencedok beras tersebut dan setelah penuh, Tuhan akan memadatkan isi gelas itu sehingga turun permukaannya, lalu Tuhan menambahkan beras lagi ke dalam gelas itu dan memadatkannya lagi sehingga kembali turun permukaannya dan itu terus dilakukan hingga beras dalam gelas itu padat penuh. Tetapi bukan hanya itu, gelas tersebut digoncang-goncang sehingga beras itu mengisi rongga-rongga kosong yang masih ada dalam gelas tersebut sehingga turun lagi permukaannya dan kembali Tuhan menambahkan beras ke dalam gelas hingga penuh bahkan tidak hanya sampai disitu karena Tuhan terus tambah-tambahkan sampai melimpah keluar, itulah yang akan dcurahkan ke dalam ribaanmu!

Ukurannya tetap sama, tetapi apa yang kita beri tidak sama dengan apa yang kita terima dan kuncinya adalah :
a. Berilah, maka kamu akan diberi!
Saudara perhatikan baik-baik, dalam firman Tuhan tadi tidak ada ‘embel-embel’ atau keterangan bahwa “Berilah! ini hanya berlaku bagi orang yang mampu dan orang yang tidak mampu tidak perlu memberi”. Tidak ada yang seperti itu! Jadi, orang yang mampu atau tidak mampu, semuanya harus memberi kalau mau diberkati!

Akan tetapi misalkan orang itu memang tidak ada uangnya, maka ia bisa memberikan pemberian baik lainnya seperti kata-kata yang baik, yang penuh pujian, tidak ngomel-ngomel, perbuatan yang baik, dsb. Tidak ada ceritanya orang miskin tidak memberi. Memang ada kesalahan dimana selalu ditanamkan dalam pikiran orang yang miskin itu bahwa mereka hanya untuk menerima saja. Dan kalau ia hanya menerima saja, maka orang itu akan tetap miskin dan tidak mungkin jadi kaya karena firman Tuhan jelas berkata, “Berilah maka kamu akan diberi….”.

b. Memberi tidak dengan persyaratan
Kadang-kadang kita selalu memberikan persyaratan jika mau memberi, misalnya, “Ok, saya mau memberi asalkan kamu baik-baik saja. Mukamu kalau meminta yang baik dong, kata-katamu juga yang sopan, maka nanti aku akan memberi. Tetapi kalau mukamu cemberut sampai aku ‘neg’ melihatnya, aku tidak akan memberi!”. Yang seperti ini banyak terjadi!

Beberapa waktu yang lalu saya pernah menonton televisi saluran Nat-Geo Adventure disitu diceritakan tentang seorang wanita yang napak tilas tentang rempah-rempah dari zaman dulu di daerah Arab hingga Yaman, dsb. Perjalanannya itu melalui Arab Saudi dimana di sana dia bertemu dengan Pangeran Arab Saudi. Sewaktu dia ke kantornya pangeran itu berkata, “Ok, supaya kita lebih banyak ngomong-ngomong maukah kamu ikut saya malam ini?” dan si wanita itu berkata, “Baik, tetapi mau kemanakah kita ini?”. Pangeran itu menjawab, “Ke padang gurun. Aku akan bertemu dengan kurang lebih 1000 orang dari suku-suku di gurun”. Akhirnya mereka pergi bersama dan apa yang mereka lakukan di sana?

Ternyata tiba-tiba sekretaris pangeran itu menerima banyak sekali tumpukan kertas-kertas. Ketika ditanya kertas-kertas apakah itu, sang pangeran menjelaskan bahwa itu adalah kertas-kertas yang berisi permintaan mereka kepadanya.

Lalu tiba-tiba ada seorang yang menghampiri pangeran tersebut dengan raut muka yang sangat tidak enak. Jangan lupa bahwa yang didatangi orang itu adalah seorang pangeran! Dan ketika berhadapan dengan sang pangeran, orang yang isitilah Jawanya ‘bleneg’ mukanya itu kelihatan seperti ‘ngoceh-ngoceh’ dan pangeran itu hanya ‘manggut-manggut’ saja. Wanita pembawa acara itu bertanya kepada pangeran ada apakah gerangan dan pangeran hanya menjawab, “Oh, orang itu ada masalah, dia kepingin mobil. Yah, sudahlah saya berikan saja mobil”. Itu luar biasa dan pada saat itu Tuhan bicara kepada saya, “Kamu lihat, dia bisa memberikan mobil kepada orang yang caranya meminta kepada seorang pangeran seperti itu Apakah kamu juga bisa memberi kepada orang yang seperti itu?”.

Disitulah saya bertobat sebab kadang-kadang Tuhan kirimkan orang-orang yang meminta kepada kita tetapi sepertinya kitalah yang mempunyai hutang! Namun hari ini Tuhan memberikan kita pilihan, “berilah, maka engkau akan diberi!” dan caranya memberi seperti ilustrasi gelas ukuran dan beras tadi.
Sejak saat itu saya berjanji, “Tuhan, saya tahu bahwa apa yang dilakukan pangeran itu adalah benar” dan jika kita melakukan yang seperti itu maka Lukas 6 : 38 tadi menjadi milik Saudara dan saya. Amin!

Tetapi bagi yang memintanya juga harus mengkoreksi diri. Jangan karena mendengar kotbah saya maka orang itu bisa meminta dengan cara seenaknya. Sebab kalau Saudara cuma minta-minta tok, tidak akan mengalami janji Tuhan tadi. Tidak peduli apakah engkau kekurangan atau tidak, pokoknya harus memberi kalau mau diberi!

3. Rumah Damai Sejahtera (House of Shalom)
Kalau kita mengerti bahwa tubuh kita adalah rumah Roh Kudus, maka tubuh kita juga adalah “Rumah Damai Sejahtera” atau House of Shalom. Mengapa? Sebab Raja Damai itu ada di dalam kita. Seharusnya kita yang adalah orang-orang percaya akan mengalami apa yang dikatakan Yesaya 48 : 18 – 19 sbb, 18Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, 19maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku."

Saya percaya kita semua menginginkan damai sejahtera dan kebahagiaan dan kalau itu semua kita miliki maka hidup itu rasanya enak luar biasa. Tetapi masih banyak yang mengeluh bahwa hidup ini seperti di neraka, dsb. Mengapa? Karena tidak memiliki damai sejahtera, padahal seharusnya jika Sang Raja Damai ada di dalam kita, maka kita harus mengalami damai dan mengimpartasikan damai sejahtera itu kepada orang lain.

Ada sebuah nasehat yang sangat bagus dari Rasul Paulus tentang bagaimana supaya kita mengalami damai sejahtera yang berlimpah-limpah. Oleh sebab itu mari kita buka Filipi 4 : 7 – 9, 7Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 8Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 9Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

4. Rumah Mujizat (House of Miracle)
Kalau kita mengerti bahwa tubuh kita adalah rumah Roh Kudus, maka kita juga akan mengerti bahwa tubuh kita adalah “Rumah Mujizat” atau House of Miracle. Mengapa? Sebab Sang Pembuat Mujizat itu ada di dalam kita.

Saudara, sungguh luar biasa karena apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus itu semuanya mujizat. Dan Dia ada di dalam kita, oleh sebab itu saya percaya Saudara akan mengalami mujizat demi mujizat. Dan Saudara akan dipakai untuk membawa orang lain mengalami mujizat melalui pelayanan Saudara. Amin!

Saudara, sejak 5 tahun terakhir ketika Tuhan menyuruh saya untuk pergi KKR-KKR yang kebanyakan di lapangan-lapangan terbuka, saya sudah melihat ribuan orang sakit yang disembuhkan seketika oleh Tuhan. Mujizat-mujizat terjadi dan mujizat itu masih ada!

Luar biasa sampai dengan hari ini sudah 183 kali kita mengadakan KKR dan kemarin yang terakhir di Kelapa Gading, Blitar dan Batu dimana kita betul-betul mengalami apa yang disebut dengan multiplikasi karena di ketiga kota itu tadinya hanya diprediksi separuh yang hadir dari jumlah sebenarnya. Jadi, kita hanya terheran-heran karena jumlah yang hadir ternyata 2x lipat dari apa yang kita perkirakan di ketiga kota tersebut!

Saudara yang dikasihi Tuhan, tahun 2011 yang berbicara tentang multiplikasi dan promosi segera berakhir dan Tuhan akan buktikan bahwa benar tahun 2011 adalah tahun multiplikasi dan tahun promosi! Amin!

5. Rumah Doa, Pujian dan Penyembahan
Saudara, gereja ini ada karena Tuhan memberikan visi yaitu sebagai alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud. Apa maksud Tuhan merestorasi Pondok Daud? Kis 15 : 17 berkata, supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
Tuhan Yesus merestorasi Pondok Daud supaya setiap lutut bertelut dan setiap lidah mengaku, Yesus adalah Tuhan!

Pondok Daud adalah doa, pujian, penyembahan bersama-sama dalam unity, siang dan malam dan saya mau beritahu Saudara bahwa restorasi kesemuanya itu sudah hampir selesai. Dan kalau sudah selesai maka tidak ada lagi yang direstorasi, mengapa? Sebab Dia pasti datang untuk kali yang kedua. Karena itu Tuhan Yesus berkata, “Waktunya sudah singkat!...waktunya sudah singkat!”.

Saya percaya sekarang Tuhan Yesus sedang merestorasi ‘siang dan malam’ kita berada di hadirat-Nya dan hadirat Tuhan turun begitu kuat hari-hari ini. Ada berapa banyak yang juga merasakannya hari-hari ini?

Belakangan ini saya banyak di menara doa dan kalau saya berada di kantor Sentul maka pasti saya akan ke menara karena Tuhan menghendaki saya untuk masu ke menara. Di sana saya merasakan hadirat Tuhan yang luar biasa. Ada 3 karya Roh Kudus yang mulai dari dulu hingga hari ini Tuhan minta supaya saya serius menekankan akan hal itu. Dan ketiga karya Roh Kudus tersebut adalah :
1. Hadirat Roh Kudus
2. Pengurapan oleh Roh Kudus
3. Bahasa Roh

Ketiga hal ini sejak awal ditekankan oleh Tuhan dan saya ingat waktu pertama kali saya dipanggil menjadi hamba Tuhan ketika itu saya sedang memimpin pujian di Surabaya. Selesai memimpin pujian saya duduk dibelakang mimbar lalu sang pengkotbah naik ke mimbar. Ketika itu pengkotbahnya adalah seorang Belanda yang bernama Ps. Schanck yang sekarang sudah bersama-sama dengan Tuhan di sorga. Saya ingat bagaimana dia berkotbah karena tiba-tiba di tengah kotbahnya itu dia berbalik melihat saya dan berlari menghampiri saya. Lalu dia menumpangkan tangannya atas saya dan kata-katanya masih saya ingat sampai sekarang demikian, “Aku menetapkan engkau untuk menjadi alat-Ku untuk membawa umat-Ku, jemaat-Ku masuk dalam hadirat-Ku!”.

Jadi, itulah tugas saya untuk membawa jemaat masuk dalam hadirat Tuhan untuk dipertemukan dengan Tuhan Yesus. Kemarin saya berpesan dalam doa pengerja sbb, “Saudara-saudara yang berkotbah, yang memimpin pujian dan yang main musik, Saudara yang bertugas di mimbar ini adalah untuk membawa jemaat masuk dalam hadirat Tuhan. Bukan untuk pamer kotbah karena fasih! Bukan untuk lucu-lucuan sehingga orang-orang berkata bahwa pendeta itu lucunya luar biasa! Bukan untuk memamerkan kepandaiannya dalam memainkan alat musik atau memamerkan suaranya yang indah ketika bernyanyi. Bukan itu! Sebab tujuannya adalah untuk membawa jemaat masuk dalam hadirat Tuhan.

Di awal-awal pelayanan saya ingat banyak yang mengeluh dan mereka berkata begini, “Bagaimana sih Pak Niko, ko’ kita dibawa ke awan-awan terus?”. Itulah awal-awalnya dan saya memang jarang berbicara misalnya tentang perzinahan dan hukumannya seperti apa atau tentang keluarga yang juga agak kurang saya singgung, tetapi saya banyak menyinggung tentang hadirat Tuhan karena itu memang yang menjadi tugas saya. Pendeta-pendeta lain pun mendapat bagiannya sendiri, karena tidak benar jika seseorang ‘memborong’ semuanya sebab masing-masing memiliki tugasnya sendiri-sendiri dari Tuhan, meskipun dasarnya itu tidak akan menyinggung juga namun ada satu penekanannya.

Tetapi hari ini saya bersukacita karena jemaat di tempat ini mengerti hadirat Tuhan. Dan saya percaya Saudara yang di tempat ini selalu berkata, “Waduh, suasananya luar biasa!” dan itu bicara tentang hadirat Tuhan. Kalau dulu tidak seperti itu karena belum banyak yang mengerti, yang ada hanya perkataan ini, “Waduh lucunya luar biasa kotbahnya!”. Namun sekarang tidak lagi seperti itu karena hadirat-Nya yang dirasakan. Saya percaya gereja-gereja lain juga ada yang seperti itu, tetapi khusus gereja ini karena merupakan bagian saya, maka saya sangat menekankan hadirat Tuhan. Saya paling ‘rewel’ dengan ketiga hal tadi, yaitu hadirat Tuhan, pengurapan dan bahasa roh. Kalau kita menekankan ketiga hal tersebut, maka Saudara tidak usah pusing-pusing melihat ‘style’ atau bagaimana caranya berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Dan hari-hari ini umat-Nya akan lebih dibawa masuk oleh Tuhan dalam hadirat-Nya. Sebab ini adalah untuk merestorasi yang ‘siang dan malam’ tadi. Kalau itu selesai direstorasi, maka selesailah sudah dan Dia datang untuk kali yang kedua dan biarlah kita kedapatan telah siap sedia. Haleluya!

Saudara yang dikasihi Tuhan, hadirat Tuhan itu membawa kesembuhan. Kalau Saudara membaca di Mazmur 16 : 11b, maka disitu dikatakan, ……di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah,…… dalam bahasa Inggrisnya dikatakan, ….in thy presence is fullness of joy… sedangkan Amsal 17 : 22 berkata, Hati yang gembira adalah obat yang manjur,…. Banyak orang yang berkata, “Hati yang gembira adalah obat…”, tetapi dia lupa menambahkan yang manjur, sebab obat itu bisa manjur atau tidak. Oleh sebab itu jangan sekedar hanya obat saja, tetapi harus diperkatakan sebagai obat yang manjur! Karena dengan obat yang manjur maka yang sakit pasti sembuh. Amin!

Sekali lagi, di hadirat Tuhan ada sukacita serta kegembiraan yang melimpah-limpah dan itu merupakan obat yang manjur, sehingga Saudara pasti sembuh dan sehat! Hari-hari ini jika Saudara mau masuk dalam hadirat Tuhan, maka jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Amin!

(Sumber: http://www.hmministry.com)
Silahkan tinggalkan komentar anda tentang artikel ini.

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP