• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Mengingat Kebaikan Tuhan

Pada hari Jumat Agung ini kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Semakin banyak kita mengingat kebaikan Tuhan, maka kita akan lebih mengasihi Tuhan dan juga kita akan lebih mengasihi satu dengan yang lain. Pesan Tuhan yang sangat kuat kepada kita akhir-akhir ini, yaitu Dia sedang membawa kita masuk dalam suatu Kehidupan yang Berkelimpahan dan Kaya di dalam segala hal. Yaitu kaya di dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, ketenangan, ketentraman, kesehatan yang baik, dan berkat-berkat secara materi. Hari-hari ini Tuhan sedang membawa kita masuk dalam suatu Kehidupan yang Berkelimpahan dan Kaya di dalam segala hal. Seperti orang Israel pada waktu itu yang dipimpin oleh Yosua untuk masuk ke Tanah Perjanjian, yaitu tanah yang penuh dengan susu dan madu - Hidup Berkelimpahan di dalam segala hal.
Maka mereka harus melakukan beberapa hal, yaitu:
1. Empat pesan yang harus mereka lakukan.
2. Menyeberang Sungai Yordan.
3. Disunat di Gilgal.
4. Merayakan Paskah.
Setelah itu mereka melakukan peperangan yang sesungguhnya, yaitu merebut daerah-daerah yang sudah Tuhan janjikan kepada mereka. Hari-hari ini kita sedang memasuki suatu Peperangan Rohani untuk merebut janji-janji berkat yang sudah Tuhan sediakan buat kita. Saat ini kita juga merayakan Paskah, Paskah di dalam Perjanjian Lama adalah setiap orang tua memberitahu kepada anak-anaknya tentang kebaikan Tuhan - bagaimana Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir (Mesir berbicara tentang perbudakan / penindasan) untuk beribadah kepada Tuhan (Keluaran 12:26-27).
Dan mereka dipilih menjadi suatu umat yang dikasihi oleh Tuhan - umat yang istimewa - umat yang diperintah oleh Tuhan sendiri.Jadi makna Paskah pada waktu itu adalah mengingat kebaikan Tuhan. Di dalam memasuki Tahun Peperangan Rohani ini adalah saat yang paling tepat untuk kita mengingat akan kebaikan Tuhan. Semakin kita mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan, maka kita akan semakin banyak memenangkan peperangan-peperangan yang kita hadapi.
PENDERITAAN DAN KEMULIAAN HAMBA TUHAN
"Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi -- demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak." (Yesaya 52:13 - 53:12)
Judul perikop Firman Tuhan di atas adalah "Penderitaan dan Kemuliaan Hamba Tuhan (Hamba Tuhan yang menderita)", ini berbicara tentang Tuhan Yesus. "... begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi" (Yesaya 52:14).
Di dalam cuplikan film "The Passion of The Christ" kita melihat bahwa Tuhan Yesus dalam keadaan yang seperti itu karena Dia disiksa dengan sangat kejam. "... kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah." (Yesaya 53:4). Tetapi untuk apa sebenarnya dengan semua yang dialami Tuhan Yesus?
1. Penyakit kitalah yang ditanggungnya (Yesaya 53:4)
2. Kesengsaraan kita yang dipikulnya (Yesaya 53:4).
Hal itu terjadi karena:
1. pemberontakan kita (Yesaya 53:5)
2. kejahatan kita (Yesaya 53:5)Tuhan Yesus harus mengalami semuanya itu supaya kita semua mendapatkan keselamatan, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:5).
Akhir-akhir ini kalau kita mendengar kata "kesembuhan", maka Tuhan menyatakan bahwa itu bukan hanya kesembuhan penyakit secara fisik saja tetapi juga kesembuhan dari jiwa yang sakit, hubungan antara keluarga yang tidak baik yaitu hubungan suami isteri - hubungan orang tua dan anak, masalah ekonomi, dan sebagainya, semuanya itu akan Tuhan sembuhkan. Mari kita merenungkan betapa Tuhan Yesus harus mengalami kesengsaraan, Dia harus mengalami semuanya itu untuk kesembuhan kita. Healing Movement sedang terjadi hari-hari ini.
Bulan September yang lalu ketika Bapak Gembala Pembina (Pdt. DR. Ir. Niko Njotorhardjo) berada di Garden Tomb Yerusalem, Tuhan memberikan suatu pesan yang khusus yaitu: Healing Movement terjadi karena bilur-bilur Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang menderita - mati - dan bangkit buat kita, karena itulah Healing Movement terjadi hari-hari ini. Dan Tuhan Yesus berpesan:
1. "Jangan mencuri kemuliaan-Ku (Tuhan Yesus)."
2. "Jangan mengambil keuntungan pribadi dari Healing Movement yang sedang terjadi." Supaya Healing Movement terjadi sesuai / tepat dengan waktu yang sudah Tuhan rencanakan. Mari kita berjanji untuk tidak mencuri kemuliaan Tuhan dan mengambil keuntungan pribadi dari Healing Movement yang terjadi hari-hari ini. Judul perikop dari Firman Tuhan yang kita baca di atas adalah "Penderitaan dan Kemuliaan Hamba Tuhan (Hamba Tuhan yang menderita)".
Jadi kalau kita mau dimuliakan, maka kita harus melalui penderitaan. Tidak mungkin kita mendapatkan kemuliaan tanpa mengalami penderitaan terlebih dulu. Tuhan Yesus karena dilukai dan darah-Nya tercurah, maka bilur-bilur-Nya menyembuhkan kita semua. "Sebab itu Aku [Tuhan] akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut ... ." (Yesaya 53:12). Demikian juga dengan kita, kalau kita mau dimuliakan maka kita harus melalui penderitaan. Roma 8:28-30 menyatakan bahwa kita adalah orang-orang pilihan Tuhan yang sudah ditetapkan dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Tuhan Yesus. Karena itu ada prosesnya, yaitu:
1. Dipanggil Karena kita adalah orang pilihan Tuhan maka kita pasti mendengar ketika Tuhan memanggil kita.
2. Dibenarkan Bukan karena kita hebat ataupun karena kita berbuat baik, tetapi kita dibenarkan oleh karena kita beriman kepada Tuhan Yesus.
3. DimuliakanProses untuk kita dimuliakan, maka kita akan banyak menderita. Kalau Tuhan Yerus mengalami proses yang seperti itu, maka kita juga pasti akan mengalaminya. Dan kita pasti akan dimuliakan menjadi serupa dengan gambaran Tuhan Yesus.
TAHAP PENDERITAAN TUHAN YESUS
Kitab Yesaya ditulis pada tahun 960 SM, 993 tahun kemudian apa yang tertulis di dalamnya digenapi. Setiap Jumat Agung kita tidak pernah lupa untuk memberitakan penderitaan Tuhan Yesus, yaitu 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari Taman Getsemane sampai Golgota.
1. Tuhan Yesus memulai sesuatu dengan doa Tuhan Yesus mempersiapkan kematian-Nya, Dia memulai sesuatu dengan doa. Dia mengajak 3 murid-Nya yaitu Petrus - Yohanes - dan Yakobus ke taman Getsemane untuk berdoa. Tuhan Yesus berkata: "... Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:38).
Tuhan Yesus 100 % Allah dan juga 100 % manusia seperti kita. Ini menunjukkan pengalaman kita sebagai manusia. Kemudian Tuhan Yesus mulai berdoa: "... Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39). Tuhan Yesus merasa ketakutan, sehingga malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberikan kekuatan (Lukas 22:43). Tuhan Yesus makin sungguh-sungguh berdoa, sehingga peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44). Tuhan Yesus meminta / menawar kepada Bapa di dalam doa, tetapi Bapa tidak menjawab-Nya.
Kemudian Tuhan Yesus datang kepada ketiga muridNya itu dan mendapati mereka sedang tidur, Dia membangunkan mereka dan berkata: "... Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:40-41). Pesan Tuhan ini juga buat kita supaya kita berjaga-jaga di dalam doa agar kita tidak jatuh di dalam pencobaan. Hari-hari ini kita harus banyak berdoa.Untuk kedua kalinya Tuhan Yesus berdoa: "... Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42). Tuhan Yesus datang lagi kepada ketiga muridNya itu dan mereka sedang tidur.
Lalu Tuhan Yesus berdoa dengan doa yang seperti itu juga untuk ketiga kalinya menawar kepada Bapa, tetapi Bapa hanya diam - tidak menjawab-Nya. Dan Tuhan Yesus mengerti bahwa Dia memang harus mengalami semuanya ini. Pesan Tuhan kepada kita adalah kita harus memulai segala sesuatu dengan doa. Di dalam menghadapi masalah-masalah yang berat kita jangan melangkah sebelum kita memenangkan pertempuran / peperangan di dalam doa. Di dalam doa itu ada suatu pergumulan, dan kalau kita sudah yakin memenangkannya di dalam doa, maka kita akan merasa ringan walaupun masalah yang kita hadapi itu sangat berat. Pada saat menghadapi masalah yang berat, maka kita boleh menawar kepada Bapa. Tetapi jangan kita memaksakan kehendak kita, kalau Bapa tetap menghendaki hal itu - biarlah kita berkata seperti Tuhan Yesus: "... tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau [Bapa] kehendaki." (Matius 26:39). Janganlah kita seperti Bileam.
Akhir-akhir ini pesan Tuhan tentang Bileam sangat kuat. Pada awalnya Bileam adalah seorang nabi yang dipakai Tuhan, tetapi akhirnya dia menjadi murtad karena cinta akan uang dan kedudukan. Dia memaksakan kehendaknya sendiri demi uang dan kedudukan. Tetapi biarlah kita berperilaku seperti Tuhan Yesus, kita boleh menawar kepada Bapa tetapi kalau Bapa tidak menyetujuinya maka kita harus dengan rela berkata: "... [Bapa] jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42). Dan kita percaya bahwa itulah yang terbaik di dalam kehidupan kita.
2. Tuhan Yesus ditangkapTuhan Yesus ditangkap dan dibawa kepada Imam Besar Kayafas, di situ berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Tuhan Yesus diludahi dan ditinju muka-Nya, tetapi Dia tidak membalas. Inilah pesan buat kita yaitu Tuhan Yesus tidak membalas, dan Dia berpesan kepada kita: "Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu." (Lukas 6:27-29).
"Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil." (Matius 5:41). "Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu?Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka." (Lukas 6:32).
Inilah perbedaan antara orang benar dan orang berdosa. Orang benar mengasihi orang-orang yang membencinya, tetapi orang berdosa hanya mengasihi orang yang mengasihi mereka. Bagi kita orang benar memang hal ini berat - mengasihi orang yang membenci kita, tetapi kita pasti bisa. Ini memang suatu pergumulan, tetapi kita tahu bahwa Tuhan Yesus sudah menanggung semuanya itu, dan Tuhan Yesus pasti akan memberikan kekuatan agar kita bisa melakukannya.
3. Tuhan Yesus dibelenggu.Tuhan Yesus dibelenggu dan diserahkan kepada Wali Negeri Pilatus. Pada waktu memeriksa Tuhan Yesus - Pilatus tidak menemukan kesalahan yang membuat Tuhan Yesus layak untuk dihukum, tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan tua-tua maka orang banyak meminta supaya Tuhan Yesus dihukum mati (Matius 27:20).
Ada suatu kebiasaan di negeri itu pada setiap hari raya untuk membebaskan seorang hukuman berdasarkan pilihan orang banyak. Seorang penjahat besar bernama Barabas dibandingkan dengan Tuhan Yesus. Pada waktu orang banyak disuruh memilih, maka mereka memilih Barabas untuk dilepaskan dan Tuhan Yesus disalibkan (Matius 27:15-23). Pada saat Pilatus mengadili Tuhan Yesus, istrinya mengirim pesan kepadanya: "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam." (Matius 27:19). Karena itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Tuhan Yesus, tetapi orang banyak itu makin keras berteriak: "... Ia harus disalibkan!" (Matius 27:23). Ketika Pilatus melihat bahwa segala usahanya sia-sia dan sudah mulai timbul kekacauan, dia mengambil baskom berisi air dan membasuh tangannya di depan orang banyak - dia berkata: "... Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" (Matius 27:24). Tetapi orang-orang Yahudi itu menjawabnya: "... Biarlah darahNya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!"(Matius 27:25).
Sebenarnya mereka sendiri tidak tahu apa arti perkataan mereka pada waktu itu. Tetapi kalau kita melihat sejarah bagaimana orang Yahudi diceraiberaikan dan diburu-buru oleh tentara Perang Salib - dan mereka dibunuh. Juga pada waktu peristiwa Holocaust sekitar 6 juta dari orang Yahudi mati. Dan semuanya ini adalah akibat dari perkataan mereka sendiri. Kemudian mereka membebaskan Barabas, menyesah Tuhan Yesus dan menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan (Matius 27:26).
4. Tuhan Yesus disesah / dicambuk.Disesah adalah dicambuk dimana ujung cambuk itu berupa potongan bola-bola besi yang tajam dan potongan-potongan tulang. Ketika Tuhan Yesus ditalikan pada sebuah tonggak, di kanan di kirinya ada prajurit yang memegang cambuk, prajurit-prajurit itu secara bergantian menghujamkan cambuk itu ke tubuh Tuhan Yesus, dan ketika cambuk itu ditarik maka daging-Nya ikut tercabik dan darah-Nya tercurah. Hukuman sesah / cambuk itu sebanyak 39 kali, sehingga kebanyakan orang yang disesah sudah mati terlebih dulu sebelum sampai cambukkan ke 39 kali. Tetapi Tuhan Yesus tetap tahan, meskipun tubuh-Nya penuh dengan bilur-bilur dan sekujur tubuh-Nya mencurahkan darah. Tuhan Yesus harus mengalami semuanya itu, sebab Firman Tuhan menyatakan: "... tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan [dosa]." (Ibrani 9:22). "... dan oleh bilur-bilurnya [Tuhan Yesus] kita menjadi sembuh." (Yesaya 53:5).
5. Di kepala Tuhan Yesus ditaruh mahkota duri. Di kepala Tuhan Yesus ditaruh sebuah mahkota duri, jubah ungu dikenakan kepada-Nya dan sebatang buluh di tangan kanan-Nya, dan Dia diolok-olok(Matius 27:27-30). Kemudian buluh itu diambil dan dipukulkan di kepala Tuhan Yesus, sehingga duri itu tertancap masuk di kepala Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menebus pikiran-pikiran kita yang tidak benar. Tetapi mengapa harus mahkota duri yang dikenakan kepada Tuhan Yesus dan bukan mahkota yang lain? Kejadian 3:17, Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; ....." Tuhan mengalihkan kutuk yang seharusnya kepada Adam, tetapi dialihkan kepada tanah. Akibat dari kutuk / dosa itu tanah mengeluarkan semak / rumput duri. Duri di dalam Alkitab selalu berbicara tentang sesuatu yang membuat kita tidak nyaman / menderita / menyakitkan. Seperti Rasul Paulus yang berbicara tentang duri di dalam daging. Kalau kita berbicara tentang duri dari suatu bangsa artinya berbicara tentang kemiskinan - pembunuhan - kecanduan minuman keras - prostitusi - dan sebagainya. Jadi semak duri berbicara tentang konsekwensi / akibat dari dosa / kutuk. Firman Tuhan menyatakan: "... Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13). Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib untuk menebus kutuk / dosa kita semua. Tuhan Yesus mengenakan mahkota duri di atas kepala-Nya untuk menebus akibat dari dosa / kutuk itu. Jadi kalau Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib dengan mahkota duri, berarti Tuhan Yesus secara lengkap / sempurna menebus kita dari dosa dan akibat-akibat dari dosa itu.
6. Tuhan Yesus memikul salib.Dalam keadaan lemah dan darah-Nya tercurah Tuhan Yesus harus memikul salib-Nya sendiri. Karena Dia sudah tidak kuat lagi, maka para prajurit memanggil Simon orang Kirene untuk memikul salib Tuhan Yesus (Matius 27:32). Tuhan Yesus menanggung kita yang berbeban berat, karena Dia pernah berkata: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Matius 11:28). Mungkin saat ini ada diantara kita yang sedang letih lesu, tetapi ingat Tuhan Yesus sudah menanggung semua beban kita itu. Mari, kita datang kepada Tuhan Yesus, dan Dia akan memberikan kelegaan kepada kita semua.
7. Tuhan Yesus disalib.Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku. Pada saat paku itu masuk ke tangan dan kaki-Nya, maka sakitnya luar biasa. Tuhan Yesus menanggung semua perbuatan tangan dan kaki kita yang tidak benar.
8. Tuhan Yesus dihujat.Pada waktu Tuhan Yesus disalib - Dia kesakitan luar biasa, karena ada cairan di dalam dada yang menekan jantung dan Dia berlumuran darah. Pada saat Dia mengalami kesakitan yang seperti itu - semua orang yang ada di situ menghujat Dia, yaitu orang-orang yang sedang lewat - imam-imam kepala - ahli-ahli Taurat - tua-tua - bahkan penyamun yang ada sebelah-Nya juga menghujat Dia (Matius 27:39-44).Pengalaman Bapak Gembala ketika dia dipanggil menjadi hamba Tuhan: Sebelumnya Bapak Gembala termasuk orang yang sukses, dia tidak pernah mengalami tekanan-tekanan yang berat. Tetapi pada waktu dia diproses menjadi hamba Tuhan, maka dia harus mengalami semuanya itu. Pada waktu itu bisnisnya hancur dan banyak masalah-masalah lain yang dihadapinya, dan dia berharap orang-orang lain menghiburnya tetapi justru banyak orang yang mencelanya. Tetapi Bapak Gembala hanya memegang satu hal: "Tuhan, Engkau sudah menanggung semua ini untuk saya, maka saya pasti kuat." Dan ternyata benar, Bapak Gembala menjadi kuat pada waktu itu.Mungkin kita juga mengalami hal seperti itu, pada saat kita memerlukan orang lain berempati kepada kita tetapi justru hujatan yang datang. Tetapi ingat, kita pasti kuat menghadapinya karena Tuhan Yesus sudah menanggung semuanya itu buat kita.
9. Tuhan Yesus mengalami pemisahan dari Bapa.Antara jam 12 sampai jam 15 tiba-tiba terjadi kegelapan, sehingga Tuhan Yesus menjadi gelisah dan berkata: "... Eli, Eli, lama sabakhtani ?" Artinya: AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?" (Matius 27:46). Inilah puncak penderitaan Tuhan Yesus yang sedang menanggung dosa seisi dunia. Bapa memalingkan wajah-Nya dari Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengalami pemisahan dari Bapa sebagai pengganti orang berdosa yang terpisah dari Bapa. Apakah kita juga kadang-kadang merasakan seperti ditinggal oleh Bapa?Memang kita merasakan hal seperti inilah yang paling berat.
10. Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya.Dengan suara nyaring Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya: "... Sudah selesai." (Yohanes 19:30). "... Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu. ..." (Lukas 23:46). Seruan tadi berarti akhir dari segala penderitaan-Nya, penyelesaian karya penebusan, hutang dosa kita sudah dilunasi, dan rencana keselamatan Allah bagi kita ditegakkan. Kemudian apa yang terjadi setelah itu? Tabir Bait Suci terbelah dua dari atas ke bawah, bukit-bukit batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Prajurit-prajurit yang menjaga ketakutan melihat gempa bumi dan semua yang terjadi, lalu mereka berkata: "... Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:54).
TUHAN YESUS BANGKIT DAN HIDUP
"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;" (1 Korintus 15:3-4). Tuhan Yesus mati buat kita, tetapi Puji Tuhan Dia tidak mati untuk selamanya - sebab pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian, Tuhan Yesus hidup. Jangan ada diantara kita yang berputus asa apapun yang kita di dalam kehidupan ini. Mungkin kita mengalami tekanan-tekanan yang berat, tetapi kita jangan berputus asa sebab Tuhan Yesus bangkit dan hidup, karena itu ada hari esok buat kita. Dan kita percaya bahwa hari esok akan lebih baik daripada hari ini, sebab Tuhan Yesus hidup dan Dia yang memegang hari esok kita.
APA YANG TERJADI SEANDAINYA TUHAN YESUS TIDAK BANGKIT?
Firman Tuhan menyatakan apa yang terjadi seandainya Tuhan Yesus tidak bangkit:
1. "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu." (1 Korintus 15:17). Tetapi Puji Tuhan, Tuhan Yesus bangkit, sehingga kita tidak hidup di dalam dosa lagi, kita diselamatkan dan akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya.
2. "Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus." (1 Korintus 15:18). Kalau Tuhan Yesus tidak bangkit, maka orang-orang yang mati di dalam Tuhan Yesus juga akan binasa. Tetapi Puji Tuhan, orang-orang yang mati di dalam Tuhan Yesus tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal selama-lamanya karena Tuhan Yesus bangkit.
3. "Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia." (1 Korintus 15:19). Kalau Tuhan Yesus tidak bangkit, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Tetapi Puji Tuhan, Tuhan Yesus bangkit, sehingga kita adalah orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia.
Inilah pesan Tuhan buat kita semua, "... Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. ... Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 22:37-39).Tuhan Yesus juga berkata: "... Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:18-20). Ringkasan ____________________________________________________________________
Sumber:
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,
Jumat Agung - 6 April 2007
di Senayan.

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP