• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Memberi Pengaruh dan Nilai Tambah

Bilangan 13:2-17:
2 "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka." 3 Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah TUHAN; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel. 4 Dan inilah nama-nama mereka: Dari suku Ruben: Syamua bin Zakur; 5 dari suku Simeon: Safat bin Hori;


6 dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune; 7 dari suku Isakhar: Yigal bin Yusuf; 8 dari suku Efraim: Hosea bin Nun; 9 dari suku Benyamin: Palti bin Rafu; 10 dari suku Zebulon: Gadiel bin Sodi; 11 dari suku Yusuf, yakni dari suku Manasye: Gadi bin Susi; 12 dari suku Dan: Amiel bin Gemali; 13 dari suku Asyer: Setur bin Mikhael; 14 dari suku Naftali: Nahbi bin Wofsi; 15 dari suku Gad: Guel bin Makhi. 16 Itulah nama orang-orang yang disuruh Musa untuk mengintai negeri itu; dan Musa menamai Hosea bin Nun itu Yosua. 17 Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya kepada mereka: "Pergilah dari sini ke Tanah Negeb dan naiklah ke pegunungan.

Mari sejenak kita pinjam "mesin waktu" dan mundur ke zaman seperti yang diterangkan oleh ayat diatas. Nah, apa yang ada dalam pikiran kita, mari coba kita kumpulkan satu persatu:
Pertama: Sekumpulan orang-orang yang telah melewati masa-masa yang paling sulit dalam sejarah kehidupan suku mereka. Berada di Mesir, hidup dalam perbudakan, wah sekiranya generasi sebelum mereka tahu bahwa kelak akan begini jadinya, hidup dalam perbudakan dan kerja keras, mungkin beberapa orang berfikir dua kali untuk datang dan tinggal di Gosyen, walaupun saat itu mereka tidak punya pilihan lain untuk bertahan hidup. Mungkin saja generasi-generasi yang lahir setelah meninggalnya Yusuf, menyalahkan orang tua mereka yang telah "secara tidak sengaja" membawa mereka atau melibatkan mereka dalam adegan ini.

Perbudakan dimulai ketika Yusuf sudah meninggal, sepertinya mereka sebelumnya terlalu bergantung kepada "yusufnya saja" untuk menyelamatkan dan melindungi mereka, dan melupakan Penyelamat dan pelindung sejati yaitu Tuhan Allah, yang diceritakan oleh nenek moyang mereka. Abraham, Ishak dan Yakub.

Kedua: Mereka adalah sekumpulan angkatan yang berseru-seru pada masa kesesakan mereka, teriakan dari setiap cambukan dipunggung telah menjadi doa yang luarbiasa dan didengarkan oleh Tuhan.

Keluaran 2:23-25.
23 Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. 24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. 25 Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka.

Ketiga: Mereka adalah orang yang telah menerima anugerah dari Tuhan, mereka dibawa keluar dari Mesir, dari perbudakan itu dibebaskan menjadi orang-orang yang merdeka. Dengan tangan kosong? Bukan! Mereka membawa pemberian-pemberian yang berlimpah.

Keluaran 12:35-40.
35 Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain.
36 Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu. 37 Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki
berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. 38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi. 39 Adonan yang dibawa mereka dari Mesir dibakarlah menjadi roti bundar yang tidak beragi, sebab adonan itu tidak diragi, karena mereka diusir dari Mesir dan tidak dapat berlambat-lambat, dan mereka tidak pula menyediakan bekal baginya. 40 Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.

Keempat: Mereka adalah orang-orang yang melihat perbuatan-perbuatan Tuhan yang ajaib, Tangan Tuhan yang kuat yang menolong mereka. Mereka telah "kaya" dengan pengalama-pengalam spiritual bersama Tuhan. Apa kurangnya mereka saudara? Tapi apa yang terjadi saudara, menurut ayat pertama yang kita baca, kita sedang berada di padang gurun, tidak terlalu jauh dari tanah perjanjian. Bayangkan mereka hampir saja menyelesaikan perjalanan mereka, Tujuan Allah hampir saja mereka alami.
Banyak orang mengalihkan perjuangan mereka "dititik hampir" saudara, bagaimana dengan kita, apakah kita juga sering berhenti di "titik hampir"? Ada beberapa argumentasi yang berkata: "Sekiranya saya tahu bahwa ternyata tinggal satu langkah lagi, pasti saya tidak berhenti!", Saudara, ada bagian Tuhan dan ada bagian yang harus kita lakukan, bagian kita adalah melakukan sesuai dengan perintah Tuhan, masalah waktu adalah Tuhan yang menentukan, dan IA MAHA TAHU kapan harus sampai dan kapan harus terus melanjutkan perjalanan.

Dalam hal ini, kita harus menyelaraskan atau menyeragamkan kehendak kita terhadap kehendak Tuhan, bukan
Tuhan yang menyelaraskan kehendak-Nya dengan keinginan kita.

Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. 9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu Sebuah penyesalan besar terjadi ketika kita berhenti berdoa pada hari Tuhan akan menjawab doa kita, seharusnya besok jawaban itu sampai, tapi kita berhenti untuk berharap pada hari ini, apa yang terjadi? Kita tidak menerima apa yang telah kita doakan. Kisah 1:7 Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

Sekali lagi waktu adalah bagian Tuhan ! Sekarang mereka sudah ada di ambang Tanah perjanjian, dan mereka harus mengintai dahulu negeri tersebut sebelum mereka mendudukinya.

Bilangan 13:2-17:
1 TUHAN berfirman kepada Musa: 2 "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka." 3 Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah TUHAN; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel.

Apa yang terjadi setelah itu saudara?
Mereka pulang membawa hasil tanah perjanjian dan juga berita atau laporan.

Bilangan 13:32
32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

Laporan ini telah menyatakan siapa Yosua dan Kaleb dan Siapa sepuluh pengintai lainnya. Mengapa perhatian serta sikap Yosua dan Kaleb berbeda dengan kesepuluh pengintai yang lain? Ketika dua belas pengintai yang diutus oleh Musa untuk mengintai tanah Kanaan kembali dan memberi laporan, Yosua dan Kaleb melaporkan kemakmuran negeri Kanaan yang mereka intai, sedangkan kesepuluh pengintai yang lain melaporkan keperkasaan penduduk setempat yang badannya besar seperti raksasa. Yosua dan Kaleb merasa optimis bahwa negeri Kanaan pasti akan diserahkan Tuhan kepada mereka, sedangkan kesepuluh pengintai yang lain merasa amat pesimis karena merasa diri mereka kecil seperti belalang (13 :27-33 ; 14: 6-9).

Perbedaan sikap antara Yosua dan Kaleb dengan kesepuluh pengintai yang lain itu disebabkan karena Yosua dan Kaleb memandang dengan kacamata Tuhan sedangkan kesepuluh pengintai yang lain melihat dengan kacamata diri sendiri. Dengan kacamata Tuhan, keperkasaan penduduk Kanaan tidak berarti dibandingkan dengan keperkasaan
Tuhan yang sanggup membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di tanah Mesir. Dengan kacamata diri sendiri, kesepuluh pengintai itu hanya melihat betapa hebatnya kekuatan musuh dibandingkan dengan kekuatan diri sendiri.

Dalam hidup kita, seringkali kita berjumpa dengan masalah-masalah besar yang membuat kita merasa tak berdaya. Situasi apa pun yang kita hadapi, kita perlu belajar untuk mempercayai Tuhan. Dia peduli dengan kita dan selalu siap menolong kita. Kadang-kadang, Tuhan "sengaja" membiarkan kita mengalami situasi terpojok agar kita
belajar bersandar kepada-Nya. Jangan terjebak oleh tipuan Iblis yang ingin agar kita putus asa karena bersandar kepada kekuatan diri sendiri!

Ketika Yosua dan Kaleb berdiri di hadapan bangsa Israel dan berusaha memimpin dan memperngaruhi mereka dan berita versi mereka tentang tanah perjanjian, saya rasa mereka berdua sama sekali tidak tahu apa taruhannya. "Yang pasti mereka memiliki visi Allah bagi umat-Nya untuk memasuki tanah perjanjian". Ketika bangsa Israel itu menolak seruan mereka, mereka berkata,

Bilangan 14:7-8.
7 dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. 8 Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Mereka juga menyadari kuasa Allah untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Baik Yosua maupun Kaleb hadir ketika Allah menutup Laut Merah sehingga pasukan Firaun tenggelam. Namun, apakah mereka sungguh paham bahwa kemampuan mereka (atau mungkin lebih tepatnya, ketidakmampuan mereka) untuk memimpin bangsa Israel ketika itu akan menentukan apakah seluruh generasi itu akan menikmati tanah yang berlimpah susu dan madu itu, yang dijanjikan kepada nenek moyang mereka -atau mati di padang gurun? Ketaatan kepada Allah itu penting. Karena Yosua dan Kaleb taat, hanya mereka berdualah di antara populasi orang dewasa Yahudi, yang masuk ke tanah perjanjian.

Karakteristik Kunci Pertama yang harus dimiliki oleh orang percaya adalah Komitmen Ketaatan kita kepada Tuhandan Otoritas diatas kita. Sepuluh pengintai telah mewakili kebanyakan orang, ebanyakan pendapat, kebanyakan suara, tapi setelah mendengar kisah yang diambil dari kehidupan umat pilihan Tuhan dan secara khusus sikap Yosua ini, dalam kehidupan kita saat ini, kita mau di posisi mana? Apa yang kita pilih? Keputusan ada ditangan kita.

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP