Prinsip Kerajaan
Markus 4:1-10, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan mengenai seorang penabur. Lalu ketika murid-muridNya menanyakan mengenai hal itu, Ia berkata: Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? (ayat 13).
Berarti untuk mengerti bagaimana hidup di dalam Kerajaan Tuhan yang supernatural, kita harus mengerti cara bekerjanya sebuah benih dan kita harus berpikir seperti seorang penabur atau petani. Jika anda seorang petani, apa yang anda akan lakukan untuk mendapatkan panen yang lebih baik setiap saat? Pertama-tama anda memastikan anda akan membeli benih unggulan supaya memperoleh panen unggulan. Lalu anda menyiapkan tanah/ladang untuk menanam dan memastikan tanah itu subur. Lalu anda menabur benih unggulan anda.
Seorang petani tahu persis bahwa begitu benih ditabur, maka yang perlu dia kerjakan adalah menyiram dan memastikan tidak ada hal-hal yang mengganggu pertumbuhan benih itu.
Seorang petani memiliki iman terhadap benih dan tanah dimana ia menabur. Oleh karena itu anda tidak akan pernah melihat seorang petani yang tertekan setelah menabur karena ia tidak bisa melihat pertumbuhan benihnya yang ada di dalam tanah.
Saya belum pernah mendengar berita mengenai seorang petani menjadi putus asa karena setelah dua hari menabur ia belum melihat benihnya mengeluarkan tunas. Petani juga tahu kapan waktunya menuai karena matanya selalu tertuju kepada ladang dimana benihnya ditanam. Tidak ada petani yang menabur sambil berkata, “Kalau Tuhan mengijinkan, mudah-mudahan saya akan menuai.” Kalaupun ada, pernyataan itu menunjukkan bahwa si petani itu tidak normal—bukan pasrah dan rendah hati, melainkan kurang pengertian dan tidak normal! Hal itu tidak wajar! Setiap petani, menabur benih dengan tujuan menuai panen yang baik.
Bagaimana tanah dan benih bekerjasama untuk menghasilkan panen, si petani tidak pernah memusingkan hal itu. Mengapa? Karena ia tahu bahwa jika ia telah melakukan bagiannya, yaitu menabur dan menyiram, maka ia tidak perlu meragukan kemampuan tanah dan benih untuk memberikan hasil yang baik. Di sini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa di dalam Kerajaan Tuhan, segalanya dimulai dengan benih yang ada di tangan kita (penabur) yang harus kita tabur di tanah yang subur. Lalu kita tidak perlu memusingkan bagaimana caranya benih itu bertumbuh karena Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan (2 Korintus 9:10-11).
Tugas kita adalah menabur benih yang kita miliki, percaya kepada kemampuan Tuhan untuk memberikan pertumbuhan yang baik kepada benih itu, menantikan masa menuai tiba dengan penuh harapan dan tanpa kenal lelah, dan jika tiba saatnya kita akan menuai (Galatia 6:7). Ingat, tidak ada petani yang bosan menantikan masa menuai lalu pergi meninggalkan ladangnya karena putus asa dalam masa penantian.
Prinsip itu kemudian ditegaskan lagi dengan perumpamaan berikutnya: KataNya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu SEUMPAMA biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis biji yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” (Markus 4:30-32). Ukuran benih yang anda miliki saat ini tidak penting bagi Tuhan. Tetapi yang penting adalah anda menabur benih yang ada di tangan anda saat ini. Jika anda menabur, maka Tuhan bisa memberikan pertumbuhan, dan anda pasti akan menuai. Tetapi jika anda tidak menabur tetapi mengharapkan tuaian, itu baru namanya tidak waras. Benar kan? Sekecil apapun benih uang yang anda miliki saat ini, jangan takut atau malu untuk menaburnya.
(Sebuah pertanyaan) Di Markus 4 kan Tuhan tidak membicarakan masalah uang, melainkan tentang Firman.” Kalau Tuhan bilang, KerajaanNya itu digambarkan seperti menabur dan menuai, maka saya percaya itu berlaku bagi semua hal. Jika anda menabur waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, maka anda akan menuai pengertian dan pewahyuan. Jika anda menabur Firman Tuhan ke dalam kesehatan anda, maka anda akan menuai kesembuhan dan kesehatan ilahi. Jika anda menabur perbuatan baik kepada orang lain, maka anda akan menuai perbuatan baik dari orang lain. Jika anda menabur uang ke dalam pelayanan Tuhan yang memberkati anda, sesuai dengan pimpinan Tuhan, maka anda akan menuai pertambahan demi pertambahan. Segala sesuatu di dalam KerajaanNya dimulai dengan benih yang harus anda tabur. Anda ingin pertambahan? Anda harus memulainya dengan menabur.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncangkan dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu oleh orang-orang. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Lukas 6:38, King James Version).
Jika bagian anda, yaitu memberi atau menabur, sudah dikerjakan maka Tuhan tidak akan pernah kekurangan sumber daya untuk membuat orang-orang memberi kepada anda sampai anda berkelimpahan. Dia sedang menantikan anda mengambil langkah iman itu. GBU
0 comments:
Post a Comment