• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Doa Bapa Kami (Part-1)

Doa Bapa Kami (Part-1)
Lukas 11:1-2. 1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."
11:2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
Yesus dan Yohanes Pembaptis keduanya adalah tokoh-tokoh yang suka berdoa, keduanya memiliki murid, keduanya mengajar doa kepada murid-murid mereka. Yesus mengajarkan sebuah doa yang membuat para murid terkejut, karena selama ini mereka beranggapan mungkin dari apa yang mereka dengar dan biasa lakukan bahwa berdoa haruslah dengan kata-kata yang ‘formal’. Tapi menjawab pertanyaan para murid Yesus berkata: “Bapa,”

Sadarkah kita bahwa kita memiliki Bapa? Sering kita lupa bahwa kita ini punya Bapa. Dalam kesedihan dan kekurangan, kita suka lupa punya Bapa, Bapa yang memperhatikan kita, Bapa yang akan bertanggung-jawab memelihara anak-anakNya. Doa kita, atau lebih tepatnya ‘sikap hati’ kita ketika berdoa akan berbeda ketika kita mengerti makna kata yang dalam di balik doa ‘Bapa kami’ ini. Mengapa berbeda? Karena dengan menyadari hubungan ini maka kita akan menyampaikan desakan hati kita kepada pribadi yang mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan kita bukan sekedar informasi singkat atau formal kepada pribadi lain yang biasanya kita lakukan kepada orang lain yang tidak mempunyai hubungan dekat dengan kita.

Apakah anda tahu bagaimana menyampaikan isi hati anda kepada bapa anda didunia, anda ingat caranya bukan? Bagaimana anda memulai dengan mencari perhatian bapa, kemudian mengambil hatinya dan seterusnya, kemudian pada akhirnya anda sampai pada maksud sebenarnya.

Dalam cerita anak terhilang, tokohnya adalah Bapa. Hubungan di dalam kekristenan dapat dipress jadi hubungan anak - Bapa. Kita memiliki Bapa yang kaya. Sang bapa itu kaya tapi kalau si anak terhilang tidak balik, bagaimana si anak bisa tahu akan ada pesta, jubah, cincin yang menanti dia?

Saudara! Dalam terjemahan Amplified Bible: John 1:12
12But to as many as did receive and welcome Him, He gave the authority (power, privilege, right) to become the children of God, that is, to those who believe in (adhere to, trust in, and rely on) His name--(A)
Barang siapa yang menerima Dia, diberi hak, otoritas, kuasa menjadi anak Allah.

Secara resmi ‘kantor catatan sipil’ surga mengeluarkan ‘surat resmi’ mengenai status kita sebagai anak Allah. Bukankah anak merupakan ‘AHLI WARIS’ atas kekayaan BAPANYA.

Seperti pelajaran yang dapat ditarik dari kisah anak terhilang, kita juga perlu kembali kepada Bapa, dengan kerendahan hati, mengakui kesalahan, melangkah mendekati Dia, sehingga kita dapat menerima Anugerah Sang Bapa.

Hari ini posisikan diri anda sebagai anak dihadapan Bapa, dan mulailah sampaikan kebutuhan anda kepada-Nya, yaitu Bapa kita semua-Tuhan Yesus. Selamat menikmati hubungan dengan Bapa dalam doa.

Jika anda diberkati silahkan tinggalkan komentar anda tentang artikel ini. GBU

1 comments:

Anonymous,  August 29, 2008 at 3:17 AM  

Blognya Menarik. akan saya tunggu updates berikutnya.
Salam kenal.

GBU

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP