Kuasa Kebangkitan Yesus

Pertama:
KEBANGKITAN KRISTUS MENGALAHKAN KETAKUTAN
1Korintus 15:14-17 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
Thomas, ia adalah salah satu orang yang sangat dekat dengan Tuhan, tetapi ia tidak percaya akan kebangkitan Kristus hingga ia melihat sendiri. Tidaklah mudah untuk serta-merta menjadi percaya ketika hal itu kelihatan mustahil dan tidak masuk diakal, Tomas menuggu sebuah bukti untuk membuat ia percaya.
Yohanes 20:24-27 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya." Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Cara yang tepat untuk memaknai kebangkitan Kristus adalah menjadi percaya terhadap kebangkitan tersebut meskipun kita yang hidup pada hari ini tidak melihat peristiwa langsung dari kebangkitan itu.
Yohanes 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Berbahagialah mereka yang percaya, terjemahan NIV berkata “blessed are those who believe”, diberkatilah dia yang percaya walaupun tidak melihat.
Sejak kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, dan ketika Allah hendak menemui manusia setelah kejatuhan itu, mereka diliputi rasa ketakutan, sejak saat itulah ketakutan menjadi tabiat yang terbawa hingga saat sekarang ini, sama seperti Adam yang mencoba bersembunyi dan menghindari tuhan, ketakutan membuat kita menjadi tidak percaya dan tidak bisa mendekat kepada Allah.
Kematian adalah hal yang paling ditakuti manusia. Senjata iblis adalah menakut-nakuti manusia dengan kematian. Ketakutan menutup peluang untuk menerima berkat Tuhan. Ketakutanlah yang membuat Petrus akhirnya gagal berjalan di atas air, sekiranya ia tidak ketakutan maka bukan saja hanya berjalan diatas air itu, tetapi Petrus akan ‘menari-nari’ diatas badai. – Hati-hati dengan ketakutan!
Bimbang adalah awal dari ketakutan, dan kebimbangan bisa membunuh keberhasilan anda. Tetapi kebangkitan Kristus menyelesaikan semua ketakutan.
Roma 4:20 Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
Ketakutan itu menghancurkan tetapi sebaliknya iman menciptakan, Ayub berkata apa yang ia cemaskan itulah yang mendatangi dia, sebab itu berhati-hatilah dengan apa yang anda takuti?
DR.Michael Buckett seorang Psikolog berkata: “Apa yang anda takutkan itu sebenarnya tidak ada”, karena pengalaman masa lalu, kegagalan masa lalu, semua hal yang pernah terjadi di masa lampau – itu semua telah berlalu, ada pula orang yang takut akan masa depan, padahal sebenarnya yang ia takutkan tidak ada hari ini dan tidak terjadi.

Kedua:
KUASA KEBANGKITAN MEMULIHAN KITA DARI TUDUH ‘BERSALAH’, “GUILTY FILLING”
Petrus yang pernah berjanji akan setia kepada Tuhan Yesus, akhirnya menyangkal DIA ketika keadaan menjadi sulit, dan hal ini membuat Petrus menjadi merasa bersalah. Saat keadaan baik tidak seorangpun menyangsikan kepercayaannya kepada Tuhan, tetapi ketika keadaan menjadi sulit maka sering sekali kepercayaan itu tidak terwujud, dan saat itulah iblis sang pendakwa menuduh anda dengan rasa bersalah.
Menyadari akan perasaan Petrus ini, sekali lagi Yesus mengunjungi ia dan murid-murid yang lain di danau Galilea dan memulihkan kepercayaan mereka. Tuhan tidak akan membiarkan anda tetap dengan rasa bersalah terhadap kegagalan di masa lampau, sebab itu untuk mewujudkannya Firman-Nya mengingatkan kita bahwa kuasa kebangkitan Kristus memulihkan anda dari semua rasa bersalah terhadap masa lalu. Hari ini tatap masa depan anda dengan pasti. Tuhan Yesus memberkati dan selamat Paskah.