• GO-GREEN
  • #
  • #

We Care

Logo Batam EcoCare Society

Translate

English by Google Translation Mandarin by Google Translation Korea by Google Translation Tagaloq by Google Translation

Bread Today


Sumber: SABDAweb

Preview

Kontak

Pdt. DR Japarlin Marbun - BERANI MELANGKAH DENGAN IMAN.

Khotbah Pembukaan Sidang Majelis Daerah BPD GBI Kepri, 2010 – Tanjung Pinang.
Hakim-hakim 6:11-16.
Setiap kita memiki kerinduan di dalam hati,. Dan kerinduan kita tentu berbeda-beda bahkan sebagai hamba Tuhan, mungkin kita pernah mengutarakannya kepada Tuhan. Tetapi ternyata Tuhan inginkan kita bukan hanya beriman saja, mungkin kita pernah mengeluhkan mengapa doa kita belum dijawab, “ketahuilah bahwa Tuhan tidak akan bertindak jika kita tidak bertindak!”. Gideon tidak mengerjakan apa-apa bagi dirinya, Gideon mengirik anggur di tempat pemerasan anggur menunjukkan bahwa ia ketakutan terhadap orang-orang Midian, Israel ketakutan bahkan meskipun Gideon sang pahlawan Allah ditengah mereka, mengapa? Karena Gideon tidak berbuat apa-apa! Kegagahan beraninya Gideon ternyata tidak menghasilkan apa-apa karena ia tidak berani melangkah dengan iman. Apa yang kita doakan mungkin saja belum ter-realisasi sampai sekarang, bisa saja itu karena kita belum melangkah dengan iman.

PB menyaksikan bahwa setiap kali orang meminta mujizat kepada Yesus, Yesus tidak seketika memberikan apa yang mereka inginkan, tetapi terlebih dahulu “memberi perintah”, contoh Bartimeus “sibuta” yang menginginkan kesembuhan. Yesus member perintah “Pergilah! Basulah dirimu di kolam Siloam” dan kesembuhan terjadi saat ia berani melangkah dengan iman ke kolam Siloam.” Contoh lain adalah orang yang duduk di tepi kolam Siloam yang lumpuh bertahun-tahun, ia mengelukan karena tidak ada orang yang menurunkan ia saat kolam itu beriak, tetap polanya sama, bahwa Yesus tetap memberi perintah dan apapun tidak terjadi sejauh ia diam dan menunggu. “mujizat terjadi hanya jika anda berani melangkah dengan iman!”

Apakah yang membuat kita tidak melangkah dengan iman? Ialah karena “kita terbelenggu dengan perasaan tidak mampu”, dan perasaan ini di dapatkan karena didikan yang salah atau negative. Nasehat orang tua yang berkata kepada seorang perantau “Nak, ingat ya bahwa kita tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa!” hal ini membuat kita bermental jajahan. Dan ternyata Gideon itu memiliki masalah ini. (Hakim 6:14,15). Hal pertama untuk melewati permasalah ini adalah “mengalahkan penyakit merasa tidak mampu”,contoh lain adalah Yeremia Jer 1:5, 6, Musa Exo 4:10 , dan sekali lagi solusi dari permasalah ini adalah mereka “mengalahkan perasaan tidak mampu itu dan melangkah dengan iman”. Contoh pada zaman sekarang adalah DR. Cho Yong Gi, yang berlatar belakang buruk dan tidak mendukung, tetapi mengalahkan semua itu dan melangkah dengan iman.

Bagaimana cara kita mengalahkan perasaan tidak mampu itu? Anda harus percaya kepada kita Tuhan sudah berikan kemampuan yang luar biasa.


Joh 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Jadi tidak alasan bagi kita untuk “minder”, atau berkata “tidak mampu”, melainkan sebaliknya harus mampu berkata “bahwa saya akan melakukan hal-hal besar”. Sebab itu mari kita identifikasi apakah yang menyebabkan kita tidak berani melangkah, apakah itu didikan yang salah, kegagalan masa lalu, atau latar belakang, dan kemudian bangkit dan lakukanlah dengan iman apa yang Tuhan sudah berikan.

Yang kedua adalah, “jangan menjadi tawar hati” Heb 12:2, sebab ketika anda melangkah dengan iman itu anda harus tetap memilki mata yang tertuju kepada Yesus.
Banyak orang sepulang dari “KKR” dan bahkan “MD” seperti ini, kita pulang bernyala-nyala, tetapi ketika menghadapi realita kita sering tewar hati dan berdalih, mengapa hal ini terjadi? Yaitu karena salah focus, focus kita kepada masalah. “Selama kita berfokus pada masalah, selama itulah kita tawar hati”.

“Masalah disebut masalah, kalau masalah itu lebih besar dari kemampuan kita, sebaliknya masalah tidak disebut masalah, jika hal itu lebih kecil dari kemampuan kita”, Penyakit Psikologi adalah: “membesar-besarkan masalah”.
Tetapi ketika kita berfokus kepada Tuhan, maka ia akan membawa kita kepada iman, “percaya akan pertolongan Tuhan disetiap langkah, akan membuat kita berani melangkah!” Amen.

Silahkan tinggalkan komentar anda tentang artikel ini.

0 comments:

Related Posts with Thumbnails
 

  © Christian Blog url: Menara Doa Batam 2007 | prayer request: permohonandoa@yahoo.co.id

Design by: George Rudi | Jump to TOP